Cari Blog Ini

Jumat, 20 Mei 2016

Surat dari Bulan Februari






Aku masih ingat dimalam itu saat kita pertama kali bertemu, dan betapa bodohnya aku percaya pada kata-katamu. Ucapan-ucapan yang sampai kini masih kuingat dalam memoriku. Seandainya waktu dapat kembali kuingin kita tak bertemu ataupun saling mengenal. tetapi di balik semua itu akupun juga bersalah. Dan inilah kita yang kini tak pernah bersapa apalagi berjumpa. 

Tapi dalam hati ini masih ada satu keyakinan yang tertanam kuat bahwa pertemuan yang menyakitkan itu pasti memiliki arti tersendiri, mungkin juga peringatan dalam hidup untuk lebih berbenah diri menyambut masa depan, meski terkadang aku berharap masa depan ada di belakang dan itu adalah dirimu, namun separuh hatiku telah terluka dan tak bisa menerima kepergianmu tanpa kata.


Jika aku berfikir logis kau telah mengetuk hatiku dan membukanya, namun kini kau pergi tanpa kata perpisahan sungguh ini adalah bentuk diam yang paling menyakiti jiwaku. Kota ini menjadi saksi betapa kejammya dirimu terhadapku. Tapi aku sadar terkadang kita dipertemukan dengan orang yang salah agar kita bertemu dengan orang yang tepat. Dan kini aku disini berjuang melupakanmu dalam setiap detiknya, menyibukkan diri, dan menikam mati setiap rinduku padamu.



10:08 PM
Saturday,
February 13, 2016

This is about what my friend says to her ex-boyfriend ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar