Cari Blog Ini

Senin, 25 Maret 2019

Seni Mencintai Diri Sendiri Dan Pesan Moral 'Love Your Self' BTS


Beberapa waktu yang lalu boy band junjungan ARMY membuat project besar. Boy band dengan tujuh personil ganteng ini menelurkan tiga album yang sekaligus membuat BTS didapuk sebagai ambasador UNICEF dalam kampanye #ENDViolence.

Boy band asal Korea Selatan, ini digandrungi dedek emesh sampai beberapa mahmud. Berbeda dari boy band pada umumnya, Jungkook cs ini berasal dari agensi kecil, misqueen dan sering diremehkan. Namun hal ini justru menjadi nilai lebih BTS untuk semakin dicintai oleh penggemarnya dan juga, hm! Aku tentunya.
Gak cuma wajah tamvan V dan Jin, serta Abs Jungkook dan Jimin yang bikin aku euforia dan teriak uwuwu, perjalanan karir serta pesan dari musik mereka yang daebak itu berhasil membuatku menjadi fangir dan lebih mencintai diri sendiri nih. Memantul deh Oppa!


Pesan-pesan dalam lagu serta sikap rendah hati para membernya membuatku teriak-teriak menjadi ARMY halu dengan minta dinikahi Suga cs (Suga, I will sue you!!!). Namjoon cs ini berhasil merebut hatiku sekaligus ampelanya benar-benar gak tahu diri. Semenjak bertemu BTS aku mendapat pencerahan, epiphany mungkin atau barangkali serendipity, my lov!

Aku sempat menitikkan air mata saat mendengar lagu dari Mas Worldwide Handsome Jin, Epiphany-nya yang super menyindir membuat aku sadar bahwa selama ini alasan aku menjomblo dan sering tidak dihargai orang lain, yha karena gak mencintai diri sendiri dan menghargainya seperti aku yang mencintai dan menghargai gebetanku dulu itu. Mamam tuh minder dan rendah diri!!!!!!!!!!!!!!

I’m the one I should love in this world~

Gaes-gaesku yang budiman! Seagai generasi millenials which is hidupnya ditempa dengan teknologi, serta diinvansi dengan target kedunyan yang sering bikin hati gundah gulana dan pengen menggandakan uang. Hati dan pikiran pasti sering dibuat gelisah dan iri dengan gaya hits, mewah, nan hedon selebgram karena uang endorse.
Jujur sih, aku sendiri sering merasa insecure, dan tentunya envy juga dong! Aku juga sering membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Aku kadang rakus, pengen jadi nomer satu, terbaik dari yang lainnya. Aku kadang gila kompetisi dan persaingan yang justru membuat diri sendiri letih.


Lewat lagu “Magic Shop” dan gaya swag Suga beserta gerombolan Bangtan Seonyondan aku dibuat berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Bisa dibayangin gak sih kalo kamu curhat, “Pengen deh kayak si Anu yang bla-bla, tapi sayangnya aku bla-bla” terus Suga dengan swag bilang:

“Udah gak usah banding-bangin diri sendiri sama orang lain, just be yourself. Love yourself my sweety girl!”
Hm, kurang halu gimana lagi coba~

So I was Impatience and always restless
Comparing My self with others became my daily life.

Aku sering memacu diri saya memenuhi standart unrealistic, kedunyan dan dengan ambisius tergerak memenuhi ekspetasi-ekspetasi lingkungan serta tuntutan sosial. Mulai dari orang tua bahkan sampai omongan-omongan teman-teman dan tetangga sekitar. Ketika mengejar target kedunyan, saya merasa seperti makan kuwaci, gak kenyang-kenyang!!!!!! Banyak dari kita yang akhirnya mengorbankan mimpi dan menyogok sana sini cuma buat jadi PNS hanya agar dihormati tetangga dan sekitarnya, healah!! Ini bukan berarti aku gak suka sama PNS loh ya!1


Part J-Hope dalam lagu “Paradise” mungkin akan sedikit mengilhami fellas tukang sambatku untuk bangun dari mimpi-mimpi semu orang lain yang suka bikin quarter life crisis semakin krisis, dan cemas-cemas tidak jelas.

The world doesn”t have the right to swear
What is the way to dream a dream
Since they never taught us that
In the made up dream, sleep-talk of tears
Waking up from nightmare, for you

BTS membuat aku sedikit berpikir, kembali mempertanyakan dengan benar keinginan serta mimpiku sendiri, supaya nantinya aku gak masuk kaum yang menghancukan diri sendiri untuk menyenangkan orang lain. Hasemeleh-hasemeleh!!!


Aku dulu pernah sedikit membenci diri sendiri dan sering meratapi kesalahan di masa lalu, “Kenapa sih dulu aku gini? Kenapa aku gak begitu?” Dan kenawhy-kenawhy lainnya yang mengerucut pada membenci diri sendiri. Aku gak bisa berdamai dengan luka dan pengalaman buruk di masa lalu, padahal aku sedikit sadar bahwa masa lalu mungkin sedikit banyak membentuk diriku dimasa sekarang.

Namun lagi-lagi dengan sedikit lembut BTS menyentil nih dalam lagu “Answer : Love Myself”,

Even all the scars from your mistakes make up your contellation~

Tahun 2017 kemarin merupakan tahun berat dalam fase kehidupanku nih, pikiran negatif seperti merasa kurang berbakat, terus bored dan letih ketika mengejar salah satu mimpi muncul, aku sempat berhenti beberapa waktu, cemas bengong gak jelas gitu, Gaes. Sampai akhirnya BTS mengeluarkan album trilogi pertama Love Yourself : Her. Satu lagu dalam album ini menjadi moodbooster dan penggerak nih. Ajaib!!!!! benar-benar ajaib. Lebih ajaib dari kekuatan Kanjeng Dimas mengeluarkan soto ayam loh.

Ketika mendengar lagu “Sea”, lagu ini menyadarkan saya bahwa BTS, boy band besar itu juga pernah merasakan apa yang aku rasakan, namun kini mereka bisa melalui segala hardship dan menjadi seperti sekarang. Mereka saja bisa, kenapa saya tidak?

Ya aku tentu tidak benar-benar tahu bagaimana kehidupan kalian gaes-gaesku yang benar-benar berharga. Mungkin selama ini ada beberapa diantara kita merasa menjadi orang rendahan, lemah, dan tidak memiliki arti apa-apa, tapi satu hal yang harus kamu tahu, saat kamu tidak mencintai diri sendiri, kamu tidak akan pernah bisa dicintai oleh orang lain. Saat kamu tidak mau ngomong apa yang kamu inginkan, mungkin orang disekitarmu tidak akan pernah tahu apa yang kamu inginkan. Saat kamu terus menyalahkan diri sendiri kamu tidak akan pernah maju-maju. Saat kamu berhenti percaya pada mimpimu, saat itu juga kamu kalah, Gaes!!


Mengutip pidato RM a.k.a Namjoon dalam acara UNICEF yang mungkin perlu kamu resapi :

“I’ve made many and plenty mistakes in my life. I have many faults and I have many more fears, but I’m going to embrace myself as hard as I can and starting to love myself, gradually, just little by little”

Salam Super!!! Selamat jatuh cinta dengan diri kita masing-masing!!!

P.S.
Kalo ada typo sana-sini, nanti aku edit kalo udah ada laptop. Ini ngetik pake hape :"(((
Oh ya selamat tahun baru (telat banget yak?) Ini post pertama di tahun 2019, pengen menangisi ketidak produktifanku mengelola blog ini huhu :"(((

Jumat, 20 April 2018

Weekend Playlist : EDM Songs Favorit Minggu Ini



Hi Fellas!
Weekend is coming!! Berhubung tugas udah selesai, gw kali ini akan bagi-bagi hal yang gak penting buat kalian semua, hehe. Kali ini sih berhubungan dengan referensi lagu. Lagu-lagu ini bisa kalian dengerin pas weekend. 
twitter.com/ivegotjamsbae || Me : when weekend is coming
Kali ini sih gw ambil lagu dari genre EDM. Sejak tahun 2016/2017 gw udah kepincut sama lagu-lagu dari genre ini. Sumpah bikin nagih!
Minggu ini gw pilih 5 lagu. Dari lagu Barat, Korea, sama Indo. And this is the playlist, check this out!
1. Euphoria - Jungkook BTS

Pertama kali lihat MV, gw langsung kepincut. Lagunya sumpah enak banget, semakin kalian dengerin semakin kamu masuk ke utopia :P Recomended pake banget!

2. In The Name of Love - Martin Garrix Ft. Bebe Rexha

Gw suka lagu ini karena, suara sexu si Bebe Rexha, Musiknya? Gak usah ditanya si Martin mah semua musiknya asik. Wajib nih masuk playlist!

3. Made In Jakarta - Dipha Barus Ft. Adrian Khalif VS All Good -Dipha Barus Ft. Nadin
Sumpah gw bingung harus milih yang mana, dia lagu ini menurut gw sih feelnya dapet banget. Gw pilih dua-duanya. Kalian pilih yang mana?

4. Best of Me - BTS Ft. Chainsmokers

Gw sih lebih prefer ke Best of Me dari pada Mic Drop. Best of Me lebih kalem aja kalo menurut gw :P Tapi ini opini gw ya, kalo kalian lebih suka Mic Drop sih, it's okay, Peace!

5. Wolves - Marsmellow Ft. Selena Gomez

Maaf nih Selenator, kalo menurut gw sih suara si Selena gak cakep-cakep amat, tapi gak tau kenapa lagu ini dapet banget feelnya. 8/10 deh nilai lagu ini. Tjakep, easy listening aja wkwk.

Okay guys, itu tadi weekend playlist gw. Kalo kalian punya playlist lain lemme know. Share yours on commentar box, danke!!

Kamis, 19 April 2018

The Story Behind Menjaga Kewarasan



Hi Everyone~
Pernahkah gak sih kalian merasa hampir kehilangan akal? Merasa down, kayak kipas angin yang kehilangan fungsinya gara-gara kabelnya dicabut? Pernah gak sih kalian merasa desperate, tapi kalian bingung kenapa desperate, padahal segalanya udah kalian miliki? Pernah gak sih kalian merasa dunia gak adil "kenapa sih cuma gw di dunia ini yang hidungnya pesek?" Dan banyak kenapa-kenapa lain yang bermunculan macam jamur di musim hujan.
Kalo gw pribadi sih sering, hampir setiap malam kenapa-kenapa itu muncul, misalnya nih tadi malam, "kenapa sih, manusia kadang suka gosip? Termasuk gw" gw coba searching di mbah gugel, dan gw menemukan salah satu artikel ilmiah tapi seru dibaca, kalian bisa klik here
me.me

Gw udah pernah cerita kalo gw pernah menjadi korban bullying. Lihat ceritanya disini! Sebagai salah satu korban, tentu mental gw sempat down, dan banyak kepribadian negative yang bersemayam bahkan sampai sekarang. Yah seenggaknya sampai sekarang gw masih waras dan tetap sehat secara mental, tsaahhh!
Jurusan gw sekarang adalah psikologi, it means kalo gw kuliah juga sekaligus healing alias berobat jalan. Saat-saat kuliah ini lah gw mencoba mengenali diri gw, damn! semakin kesini gw malah bingung dengan diri gw, wkwk. Yah sampai sekarang sih yang gw tau tentang diri gw, bahwa gw adalah INFJ. Saat gw melihat hasilnya gw langsung kegirangan aja, "Njiiir, ini gw banget!" Next time gw bakalan bikin artikel tentang MBTI kalo sempro gak ngajakin kencan *nasibjomblo
Pas kuliah dosen gw pernah bilang, kira-kira sih begini :

Setiap orang punya cara sendiri untuk menjaga kewarasan, dan cara individu itu tentu berbeda-beda

Saat itu, gw baru nyadar kalo setiap orang tentu pernah hampir jadi gila, untungnya karena Tuhan Maha Baik makannya kita diberikan insting survivor guna bertahan menjaga kewarasan masing-masing. Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan, wahai remahan rempeyek? Thanks God, gw masih normal dan terus berkembang ke arah yang lebih baik.

Gara-gara sabda Dosen gw tadi, gw mencoba flash back ke masa lalu. Dan inilah ternyata beberapa cara gw menjaga kewarasan

Books and their words save my broken heart (Biblioterapi)
Jujur, gw gak mengada-ada. Karena buku gw gak kesepian. Karena buku juga gw gak jadi kaum otak kosong modal cantik doang. Gw dulu, termasuk anak yang berbeda, jadi gw dulu gak punya temen. Karena gw gak punya temen, gw terpaksa belajar dan terpaksa baca buku buat bunuh kesepian sekaligus bunuh waktu kosong gw yang super pengangguran banget. Karena membaca, gw mengenal dunia, kalo boleh sombong dulu pas jaman sekolah gw termasuk anak yang berpengetahuan luas. Gara-gara gw punya pengetahuan yang banyak gw setiap tahun selalu iku LCC (Lomba Cerdas Cermat) pas sekolah, and you know lah, kelas gw selalu dapet juara, huuu sombong sekaleeee~


Buku-buku favorit gw kebanyakan sih lebih ke biografi gitu. Pas baca kisah perjuangan mereka gw kadang merasa terhubung sama perasaan tokoh-tokoh itu. Salah satu biografi favorit gw sih, biografinya si Om Elon Musk, kalian bisa lihat biografi singkatnya disini dan disini Oh, ya gw juga suka baca-baca blog, salah satu favorit gw sih punyanya gitasav, lumayan lah beberapa tulisan dia berbobot dan ngena banget.


Kadang pas gw lagi galau atau sedang merasa kosong gw bakalan cari kutipan-kutipan Al-qur'an, dan baca-baca blog yang berisi pengalaman orang yang pernah merasakan hal yang sedang gw rasain saat itu. Gw bener-bener terbantu dengan tulisan-tulisan di buku atau internet. Saat perasaan gw terhubung dengan tulisan itu saat itulah gw bisa katarsis gengs. Gw bisa melepas emosi dan perasaan negatif plus destruktif yang mengganggu kehidupan gw. Haha ternyata menjaga kewarsan itu cukup dengan modal kuota :P Lately, gw lebih sering googling dan searching di internet dari pada baca buku. Buku sekarang mahal kecuali yang ada di Jalan Semarang #pecintabukubajakan.

Me Time di setiap weekend
favicom.com

Setiap minggu gw selalu menyisihkan satu hari khusus buat gw sendirian. Pas hari itu gw gk akan menemui orang, yaa you know lah ketemu orang itu ribet, cukup deh 6 hari gw melepas energi menemui keribetan orang, boleh dong gw menikmati sehari aja tanpa manusia. Pas kayak gini biasanya gw bersih-bersih kamar, menulis (random sih biasanya) dengerin musik, merenung, tidur, plus ibadah dikit-dikit, hehe.
Nah itu aja sih ngoceh gw kali ini. Sebenernya masih banyak lagi, tapi males nih ngetik. Segini aja dulu. Kalo gak sibuk gw bakalan bikin Part.II. Oh yaa kalo kalian mau curhat bisa nih DM via instagram/twitter. Comment dibawah juga boleh, it's free~

Salam Waras Mblo~

Senin, 16 April 2018

Katarsis : Sedikit Cerita Tentang Bullying


Hi Fellas!
Setelah beberapa waktu aku membiarkan blog ini tanpa kepastian, finally aku balik lagi. Pengalaman pribadiku kali ini akan aku bagikan lewat tulisan ini
 P.S : listening  'So Far Away, Agust D (Suga BTS) Ft. Suran is Recomended
PREFACE
Jadi seperti yang tertera di bio, aku adalah seorang introvert dengan kadar pesimistik, negative thinking, serta rendah diri yang akut. Selama bertahun-tahun aku berjuang melawan rasa minder, perundungan, serta efek dari culture shock yang aku alami semasa SD. Seiring berjalannya waktu, serta mengubah beberapa mindset aku 'menjadi aku' di masa kini. Meskipun masih ada residu serta bekas-bekasnya tapi seenggaknya beberapa kepribadian negatifku berkurang secara signifikan.
Semasa SD, aku mengalami perundungan a.k.a bullying. Entah kenapa teman-temanku menjauhiku, padahal sebelumnya kita lumayan dekat. Ada juga beberapa anak laki-laki yang melakukan kekerasan fisik, aku juga pernah dikerjain habis-habisan. Aku bingung aja kenapa mereka membuat space diantara kami dan menjadi jahat seperti itu. Mereka menjauhiku tanpa penyebab yang jelas. Belakangan aku tahu ternyata mereka cuma gak suka aja ada pindahan anak dari kota.  

Fyi, dulu ortuku itu kerjanya pindah-pindah. Beberapa kali aku mengalami culture shock, dari yang gak bisa Bahasa Indonesia dipaksa ngomong Bahasa Indonesia. Giliran aku sudah lancar Bahasa Indonesia dan lupa Bahasa Jawa, aku dipaksa ngomong pake Bahasa Jawa, please, aku dulu masih kecil buat memahami ini semua. Selama masa culture shock itu aku mulai mengembangkan kepribadian introvert, lebih nyaman sendiri aja, jadi aku tidak perlu basa basi dan ngomongin hal yang gak penting.


Ketika kamu melabeli seseorang dengan kata berbeda,
saat itu pula kamu tidak memanusiakan dia.


Culture shock serta perundungan membuatku nyaman menyendiri. Meski disekolah aku sering dikucilkan, 'didepak' dari lingkaran pertemanan, dan dilabeli berbeda, aku tetep fokus sekolah, fokus belajar. Waktu itu aku cuma mikir aja "sekarang kamu itu sendiri, jadi gak akan ada yang nolongin kamu pas ulangan" karena pikiran ini aku jadi fokus belajar, bukan karena ngejar rangking. Aku cuma pengen pas ulangan gak perlu nyontek, karena emang gak ada yang bakalan nyontekin, wkwk. Untungnya aja aku juga bukan tipe anak yang suka . Aku lebih nyaman sendiri. Mengurung diri di kamar, sendirian. Saat itulah aku bisa fokus belajar.
 

Mereka sering melabeli aku berbeda, entah gaya pakaian, gaya bicara, dan yang paling menyakitkan ketika mereka ngomongin di belakang dan nyindir. Pas dengerin aku marah, tapi aku sadar aku gak punya power buat ngerobek mulut mereka. Serba-salah, aku marah, dan merasa jadi orang paling goblok di dunia. Sampai hari ini aku paling benci pelajaran olahraga, yah karena pas pelajaran itu aku merasa lemah, secara aku paling gak bisa volly dan olahraga lainnya. Untung kuliah gak ada olahraga haha.

A good book is a good friend

Pas SD kelas 4, aku menemukan kata-kata ini di LKS Matematika. Pulang sekolah aku langsung pinjem kamus ke sepupu buat nerjemahin kalimat ini. Then, akhirnya aku akan punya teman yang gak bakalan ninggalin aku begitu aja, yang gak bakalan mengeluarkan aku dari hidupnya, yang bakalan menerima aku apa adanya, dan pastinya bikin aku bakalan lebih pinter. Dan hari-hari selanjutnya temen-temenku sih buku-buku yang ada di perpustakaan SD. Buku-buku kakak sepupuku yang ada digudang juga jadi teman-teman setia. Kalian tahu, saat itulah aku merasa gak butuh manusia jahat yang cuma bisa ngediemin aku tanpa penjelasan, hehe.


Gara-gara keranjingan baca buku, aku dari peringkat 9 bisa naik signifikan ke peringkat 3. Sebenernya sih aku gak bangga-bangga banget, secara kualitas SD di kota sama desa kan beda. Pas di SD dikota aja, nilaiku pas banget kisaran 6 kalo gak gitu 7. Lagian di SD itu dulu membudaya sekali contek-mencontek. Memasuki masa sekolah selanjutnya aku memutuskan semua kontak dengan temen SD kecuali satu orang yang dulu gak terlalu membully aku. Lagian aku pengen membukaa lembaran baru tanpa berisi orang yang suka mendepak orang seenaknya sendiri, hehe.

Hikmah yang aku dapatkan
Positive Effect
Gara-gara dibully aku menjadi suka buku. 
Aku gak bisa bayangin kalo aku punya banyak teman, pastinya aku bakalan alergi buku kayak kebanyakan kenalanku di sekolah. Cuma modal cantik dan hits doang tapi otak kosong. See, diantara mereka cuma beberapa yang kuliah dan bener-bener tertarik sama belajar. Untung aja dulu aku kalian kucilkan jadi aku bisa kenalan sama buku-buku dan fokus mengembangkan potensi dari pada keluyuran sana sini. Thank You So Much!!

Karena Bullying fungsi empatiku berjalan normal.
Dulu aku termasuk anak yang apatis pake banget. Sampe sekarang juga masih sih. Tapi aku sekarang mudah sekali terhubung dengan orang-orang yang tak dianggap, dan orang-orang yang tak didengarkan. Aku pendengar yang baik sih selama ini. Memang sih aku gak bakat ketika harus ngomong dihadapan banyak orang. Tapi kalo deepth conversation aku bakalan menjadi pendengar dengan perasaan yang hangat #promosibanget 

Negative Efect
Aku menjadi sulit menjalin hubungan dengan manusia lain.
Bener banget, mending ngomong sama kucing dari pada berurusan dengan manusia. Kadang aku suka serba salah menghadapi manusia. Salah ngomong, efeknya bisa besar banget. Ngomong jujur, efeknya kamu bakalan dijauhi. Kadang aku suka capek aja kalo harus pasang kalimat-kalimat fake buat nyenengin orang. Haha, tapi itu dulu sekarang sih cuma sekali dua kali.
 
Min Yoongi you da real MVP!
Menjadi over sensitif dan over thinking, terlebih dengan urusan yang berhubungan dengan orang lain. 
Disatu sisi I want to be my self, tapi dilain sisi aku gak pengen orang lain tersakiti dengan ucapan dan perkataanku, pada akhirnya aku sering terlalu overthinking saat ada temen yang tiba-tiba berubah perilakunya ketika ada aku. Yeah it's tiring. Aku kadang suka capek aja menghadapi pikiranku sendiri. Aku juga menjadi over sensitif, kadang sedikit perilaku orang yang gak sesuai dengan value dan normaku bisa sedikit melukaiku. Aku jadi trauma ditolak yah, jadi dari pada ditolak aku lebih sering menghindar #beneraniniharushealing Sampai sekarang pun aku sering tiba-tiba menghilang dan gak mau kontak sama siapa pun. Tapi kalo udah balik normal aku bakalan kembali dengan ketawa-ketiwi.
Sering dicap ANSOS dan banyak yang menilai aku sombong judes, dan jahat
Kalo ini sih jelas banget, gak perlu diceritain lagi. Aku memang gampang capek aja kalo menemui banyak orang. Rasanya itu kayak habis jadi kuli bangunan. Habis ketemu orang banyak sampe kost biasanya aku langsung terkapar aja, haha. Kayaknya sih ini emang bawaan dari sifat introvert kali yaa, hehe
Mulut sarkastik
 
Jujur banyak temenku yang nangis pas aku ngomong, secara gak sadar banyak omonganku yang asal nyeplos. Setelah aku baca-baca ternyata hal ini dipicu oleh beberapa faktor salah satunya bullying itu tadi. Yeah well, untuk sekarang kalo gak terdesak banget, aku gak bakalan mengomentari, terutama sama cewek-cewek berhati lembut, tsaaahhh

This is my story, what about you? Capek ngetik terus. Bagikan kisahmu juga ya! Aku akan senang kalo kalian mau berbagi cerita juga di kolom komentar.

See ya!