Entah apa yang salah dengan bulan ini, atau
mungkin aku yang salah. Alam bawah sadarku selalu memaksaku untuk merindu
setiap senyum dari bibirmu. Dan setiap waktu kosongku akan kembali pada dirimu,
kenangan itu. Tentang malam di musim panas itu, tentang berbagai cerita yang
kau bagi padaku, tentang apa yang pernah terjadi diantara kita. dan hari-hari
itu bagaikan musim semi yang indah dengan bungan sakura yang berjatuhan yang
pastinya tak akan pernah ada di Indonesia. Dan seperti wejangan abang seung gi
:
“Setiap saat aku memikirkanmuSuara itu diam-diam berderingDengan nada rendah”
Dan suara-suara indah yang entah dari mana
seakan-akan mengalun saat ku mengingat dirimu, melodinya indah, tenang, bagai
deburan ombak, suara gerimis, dan angin yang berhembus dengan tempo yang
stabil. Ohh dirimu, aku sangat merindukan apa yang pernah kita punya. Dan saat
aku kembali menyusuri beberapa puing kenangan yang tersisa aku masih bisa
merasakan hangat tawamu saat kita berdebat.
Dan apa yang terjadi di bulan ini, saat aku
kembali ke masa lalu, dan menemukan berbagai kenangan akan dirimu. Lagu-lagu
yang kau ciptakan dan lirik-liriknya yang selalu membuatku kembali rindu
Terkadang aku berfikir apakah ini cinta atau
perasaan yang tak dikenal seperti yang diucapkan abang Seung gi. Ahh sudahlah …
aku tak ingin mengenal perasaan itu, namun kuizinkan perasaan itu menetap
dihatiku agar ia bisa mengingatkanku tentangmu saat aku ingin mengenangmu.
P.S : Untuk kali ini aku patut berterima kasih pada lelaki tampan, Abang Seung Gi yang sukses menceritakan apa yang ada dalam hatiku lewat lagunya, Return.“Kau mirip dengan sinar matahari musim semi.Aku masih bisa belum melupakan dirimudimana kita?? apakah kita bahagia??”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar